This study documents how multicultural education is constructed and implemented in a local pesantren in Tabanan, Bali, Indonesia, namely PBBI (Pesantren Bali Bina Insani). It demonstrates that the multicultural education in this pesantren is based Pondok Pesantren Bali Bina Insani adalah lembaga yang berusaha mencerdaskan kehidupan generasi muda di bidang pendidikan dan akhlaqul karimah, berdiri sejak 27 Oktober 1991 di atas lahan seluas 2 hektar. Pondok Pesantren ini berada di tengah-tengah masyarakat yang 100% penduduknya beragama Hindu, namun kerukunan beragama terjalin dengan baik Awalnya, pondok Pesantren Bali Bina Insani didirikan oleh seorang Putra Bali asal Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng, Bali bernama I Ketut Immaduddin Djamal pada awal tahun 1991. Sekarang, sang pendiri sudah menjadi Hakim di Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Bali Bina Insani Yayasan La-Royba dengan jumlah populasi sebanyak 118 orang yang mengalami dismenore. Sampel penelitian sebanyak 92 orang, yang terbagi menjadi 46 remaja senam dismenore dan 46 remaja musik klasik, penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar (0361) 8944007 / 8072038 / 08124698233 Tahun berdiri : 1991, tahun Beroprasi 1991 No.Rekening : Bank BRI Unit Kerambitan Tabanan Bali no 4775-01-004516-53-3 atas nama Pondok Pesantren Bali Bina Insani. Yayasan / Penyelenggara Pondok Pesantren : "YAYASAN LA-ROYBA" Alamat : Jln. Raya : Bank BRI Unit Kerambitan Tabanan Bali no 4775-01-004516-53-3 atas nama Pondok Pesantren Bali Bina Insani Yayasan / Penyelenggara Pondok Pesantren : YAYASAN LA-ROYBA Alamat : Jln. Raya Timpag. Meliling Kerambitan Tabanan Bali, Status Tanah Milik Yayasan, Surat Kepemilikan Tanah No. 22.02.03.08.1.00583, Luas Tanah 5700 m2, Luas bangunan 2400 m2. Ts5er.

pondok pesantren bali bina insani